Kinerja PKPPR Disoal, Sosialisasi Program Bedah Rumah Belum Maksimal -->

Advertisement

Advertisement

Kinerja PKPPR Disoal, Sosialisasi Program Bedah Rumah Belum Maksimal

Selasa, 02 April 2019

Komisi D DPRD Medan mengevaluasi kinerja Dinas PKPPR.
MEDAN, POC - Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR), Benny Iskandar, mengakui sosialisasi tentang perbaikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau bedah rumah di Kota Medan masih belum maksimal.

"Bahkan, setiap ada even MTQ dan pameran, kami terus sampaikan ini, namun belum juga sampai ke masyarakat," sebut Benny Iskandar kepada Komisi D DPRD Kota Medan ketika melakukan kunjungan kerja ke instansi tersebut, Selasa (2/4/2019).

Benny juga mengakui, saat ini sudah terverifikasi sekitar 350 berkas yang mengajukan bedah rumah. "Dan hari ini, sekitar 500 berkas masuk untuk bedah rumah tahun ini," kata Benny seraya menyebutkan pihaknya menargetkan 800 unit rumah dibedah tahun ini.

Terkait progres kegiatan dari serapan anggaran hingga 31 Maret 2019, kata Benny, sebesar Rp59.699.410.610 atau 11,26 persen.

Kegiatan-kegiatan itu meliputi, pelayanan administrasi perkantoran dari anggaran Rp14.066.209 terealisasi Rp2.413.534 (17,16%), program peningkatan sarana & prasarana aparatur Rp38.893.925 terealisasi Rp20.758.914 (53,37%), program peningkatan disiplin aparatur Rp664.982.405 belum terealisasi, program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Rp735.720.500 belum terealisasi dan program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Rp24.000.000 belum terealisasi

Kemudian program pengendalian pemanfaatan ruang Rp357.712.170 belum terealisasi, program perencanaan tata ruang Rp3.495.099 terealisasi Rp495.099.000 (14,17%), program penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan pemukiman Rp219.180.505 terealisasi Rp27.344.853 (12,48%) dan program perencanaan pembangunan daerah Rp6.140.950 belum terealisasi.

Selanjutnya program pengembangan perumahan Rp27.795.116 terealisasi Rp2.775.516 (9,99%), program pemanfaatan ruang Rp206.743.350 terealisasi Rp1.714.178 (0,83%), program pemberdayaan komunitas perumahan Rp1.090.605 terealisasi Rp390.605.990 (35,82%) serta program lingkungan sehat perumahan Rp16.946.631 terealisasi Rp3.806.709 (22,46%). Jadi, dari total anggaran Rp529.999.999 terealisasi Rp59.699.410 (11,26%).

Sedangkan PAD, tambah Benny, hingga 29 Maret 2019 dari target Rp1.541.250.000 terealisasi Rp677.091.157 (44%) meliputi sewa rumah Rp376.410.156, sewa Rumah Kayu Putih target Rp1,5 miliar terealisasi Rp199.253.400, sewa Rusunawa Sei Seruai Rp97.833.400 serta pemindahan hak sewa bangunan dari target Rp8.250.000 terealisasi Rp3.594.201.

Terkait dengan paparan itu, Komisi IV yang dipimpin, Parlaungan Simangunsong, serta sejumlah anggota diantaranya, Ahmad Arif, Paul MA Simanjuntak, Sahat Simbolon, Daniel Pinem, Maruli Tua Tarigan, Hendra DS dan Lily, meminta agar administrasi untuk bedah rumah tidak dipersulit.

"Kami berharap administrasi untuk program bedah rumah ini tidak dipersulit, sehingga masyarakat bisa lebih cepat mendapatkan rumah layak huni," pinta Parlaungan. (mar)