PANCUR BATU - Belum tertangkapnya pelaku pengerusakan dan pembakaran Kantor IPK Pancur Batu di Jalan Jamin Ginting Km 23, Desa Durin Simbelang, Pancur Batu menjadi tanda tanya besar bagi warga sekitar.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang warga yang juga anggota OKP IPK, JT. Ia mempertanyakan kinerja penyidik Polda Sumut, dimana laporan pengerusakkan memiliki bukti dan CCTV yang memperlihatkan identitas para pelaku.
"Ada apa dengan pihak Kepolisian Polda Sumut? Kenapa laporan pungli di kampung kami cepat tanggap, sedangkan laporan polisi kami atas pengerusakan kantor dengan bukti dan CCTV identitas pelaku sudah kami sebutkan, tapi tidak juga ditangkap," ujarnya terlihat kesal, Selasa (2/4/2024).
JT sangat menyayangkan ketidakprofesionalan penyidik Polda Sumut yang dinilai mengabaikan atau mempermainkan laporan masyarakat.
"Apakah masih ada keadilan di negeri ini? Pelaku preman berseragam loreng yang kami duga suruhan bandar sabu dan judi itu terus berkeliaran menteror kami warga Desa Durin Simbelang, tapi sekarang tidak ada tindakan dari pihak Kepolisian," kesalnya.
JT bersama masyarakat Desa Durin Simbelang berencana akan kembali melakukan aksi demo ke Polda Sumut untuk meminta keadilan dan pertanggungjawaban Kapolda Sumut yang tidak mampu memberikan keamanan kepada masyarakat.
"Jika para pelaku tidak juga ditangkap, maka kami akan kembali berdemo ke Polda Sumut dengan massa lebih besar lagi. Kami mau minta pertanggungjawaban Kapolda Sumut yang tidak mampu memberikan keamanan kepada warga Desa Durin Simbelang," ancamnya mengakhiri.
Namun sayang, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi belum membalas konfirmasi wartawan.
Diberitakan sebelumnya, seratusan preman yang diduga kuat dari salah satu ormas di Pancur Batu melakukan penyerangan dan pengerusakkan Kantor IPK Pancur Batu di Jalan Jamin Ginting Km 23, Desa Durin Simbelang, Pancur Batu, Jumat (1/3/2024) sekitar pukul 03.00 WIB yang lalu.
Para pelaku diketahui datang dengan mengendarai 3 unit pickup dan sepeda motor, langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam, bom molotov dan senapan angin.
Akibat kejadian, salah seorang warga Desa Namo Bintang bernama Horas Parapat terluka terkena tembakan senapan angin. Bersama warga pun melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Medan dan Polda Sumut dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B/264/III/2024/SPKT/Polda Sumut pada 1 Maret 2024 dengan laporan atas nama Agus Saputra. (Red)