MEDAN - Ratusan karyawan pabrik di Jalan Kol Yos Sudarso Gang Perwira, Kelurahan Tanjung Mulia Kecamatan Medan Deli terancam di rumahkan. Pasalnya dengan mengatas namakan masyarakat, beberapa pemuda yang disebut-sebut oknum preman kerap memalak dan mematikan usaha pabrik, Selasa (11/1/2021).
Hal ini disampaikan oleh seorang pengusaha yang resah dengan aksi "premanisme" beberapa orang di wilayah pabriknya.
"Semua ijin sudah kita lengkapi, pabrik kita pun sudah puluhan tahun beroperasi malah sudah 40 tahun. Tapi karena ulah beberapa orang yang mengatas namakan warga nyaris menghentikan usaha kami," ujar salah seorang pengusaha, Kasim.
Kasim menambahkan, akibat ulah beberapa orang di wilayah pabriknya, ia terpaksa akan merumahkan karyawannya dikarenakan kesulitan bahan baku.
"Bagaimana kita bisa kerja, bahan baku tidak bisa masuk karena kontainer kita yang sebulan sekali dihadang beberapa orang pemuda ini. Jika terpaksa, mungkin kita akan merumahkan seluruh karyawan," tambahnya.
"Sudah beberapa kali mediasi dengan muspika setempat seperti Polsek Labuhan, Polres Pelabuhan Belawan, Camat Medan Deli, Kelurahan tapi gak pernah ada jalan keluarnya. Terpaksa kita lapor ke Bapak Kapoldasu, Irjen Pol Martuani Sormin," keluh Kasim kepada wartawan.
Dilokasi terpisah, salah seorang karyawan yang juga pengurus PUK CV Industri Malaka, Sri membenarkan adanya penghadangan terhadap truk kontainer yang membawa bahan baku yang dilakukan beberapa orang pemuda yang mengatas namakan warga.
"Orang yang mengganggu itu-itu saja, ada sekitar 7 orang. Akibat penghadangan itu terpaksa kami pernah harus beramai-ramai turun ke jalan. Oknum Kepling pun ikut-ikutan menghadang kontainer mengatasnamakan warga. Saya harap kejadian ini tidak terulang lagi," harapnya.
Ketua PUK CV Industri Malaka, M Khaidir berharap tidak ada lagi penghadangan terhadap bahan baku yang akan masuk kedalam pabrik.
"Saya harap tidak ada lagi penghadangan truk kontainer lagi agar kami dapat bekerja lagi. Dan semoga Bapak Kapoldasu segera merespon keluhan yang sudah kami sampaikan," harapnya mengakhiri.
Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Martuani Sormin belum membalas konfirmasi wartawan. (Red)