Dukung Kelancaran Normalisasi, Dinas PU Turunkan Spider Excavator -->

Advertisement

Advertisement

Dukung Kelancaran Normalisasi, Dinas PU Turunkan Spider Excavator

Sabtu, 29 Juni 2019

MEDAN - Normalisasi yang dilakukan Pemko Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan tidak hanya sebatas parit maupun drainase. Lantaran tersumpat dan dipenuhi sampah, Sungai Putih yang melintasi Kelurahan Sei Putih tengah, Kecamatan Medan Petisah pun dinormalisasi. Jumat (28/6). Dengan normalisasi yang dilakukan diharapkan Sungai Putih dapat menampung debit air saat hujan deras turun sehingga tidak melimpah  dan menggenangi jalan maupun rumah warga di sekitarnya.

Proses normalisasi berjalan dengan lancar, Dinas PU menurunkan satu unit alat berat spider excavator. Diturunkannya alat berat yang cara kerjanya tak ubah menyerupai laba-laba itu lantaran normalisasi sulit dilakukan secara manual. Oleh karenanya dalam normalisasi kali ini, tak satu pun petugas diturunkan dalam sungai untuk melakukan pengorekan smapah bercampur lumpur.

Tanpa kesulitan sedikit pun, operator spider excavator berhasil menjalankan alat berat tersebut dengan baik. Dengan cekatan, ‘jari-jari’ spider langsung mengeruk lumpur bercampur tanah dari dasar Sungai Putih.  Setelah itu hasil pengerukan di tempatkan dalam sejumlah truk untuk selanjutnya di bawa ke lokasi pembuangan.

“Kita sengaja menurunkan satu unit spider excavator untuk mendukung kelancaran normalisasi Sungai Putih. Sebab, alat berat yang kita miliki ini sangat efektif dalam melakukan pengorekan. Selain bisa masuk dalam sungai, spider excavator juga dapat melintasi medan yang cukup berat dan terjal,” kata Kadis PU Kota Medan Isa Anshari.

Dalam waktu yang tidak lama, spider excavator  berhasil ‘membersihkan Sungai’ Putih  dari tumpukan sampah bercampur lumpur. Bersamaan itu air sungai pun kembali mengalir dengan lancar. “Semoga dengan normalisasi yang kita lakukan ini, Sungai Putih kembali berfungsi dengan baik sehingga membuat warga sekitar merasa tenang dna nyaman,” ungkapnya.

Kemudian normalisasi juga dilakukan Dinas PU di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli . Di wilayah itu drainase yang ada sudah tertutup sehingga acap kali menjadi langganan air maupun genangan air ketika hujan.  Untuk mengatasinya, Dinas PU melakukan pengorekan tak ubahnya seperti membuat drainase baru.

Pengorekan berjalan lancar dengan menggunakan alat berat backhoe loader.  Dalam sekejap, alat berat  tersebut  berhasil membuat  drainase disaksikan  beberapa warga sekitar. Mereka tampak senang dan gembira dnegan dilakukannya pengorekan drainase.

“Sudah cukup lama rumah kami menjadi langganan banjir karena drainase sudah rata dengan permukaan tanah. Dengan pengorekan yang dilakukan, saya atas nama warga sekitar mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wali Kota. Semoga genangan air maupun banjir tidak terjadi kembali,” ungkap Syaiful (50), salah seorang warga.

Tak jauh dari lokasi tersebut, Dinas PU Kota Medan melalui Unit Pelayan Teknis (UPT)  Wilayah Utara juga melakuakn pengorekan parit di Jalan Kayu Putih, Kelurahan Mabah, Kecamatan Medan Deli. Pengorekan dilakukan karena parit tersumbat sehingga air tidak mengalir yang berdampak dengan terjadinya genangan air.

Sebelum melakukan pengorekan, para pekerja lebih dahulu mengangkat susunan blok beton yang menutupi permukaan parit dengan hati-hati. Setelah beton terangkayt, barulah pengorekan dilakukan dengan menggunakan peralatan manual seperti cangkul,  sekop dan penggaruk untuk mengangkut lumpur dari dasar parit.

Di tempat terpisah Dinas PU Kota Medan melalui  Unit Pelayan Teknis (UPT)  Wilayah Selatan juga melakukan normalisasi drainase di Jalan Pintu Air IV, Kecamatan Medan Johor. Normalisasi dilakukan guna mengatasi drainase yang telah mengalami pendangkalan cukup lama sehingga menjadi pemicu terjadinya genangan air.

Guna mendukung kelancaran proses normalisasi Kadis PU Kota Medan Isa Anshari menurunkan satu unit backhoe loader mini. Selain melakukan pendalaman kembali, backhoe loader juga melakukan pelebaran sehingga daya tampung drainase lebih besar kembali sehingga mampu menampung debit air hujan. (rel/rom)