Hal itu dikarenakan pelaku bisnis atau investor potensial mulai membidik serta berinvestasi terutama yang bergerak di sektor kelapa sawit dan karet.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), M. Abdul Ghani mengungkapkan terdapat 7 perusahaan ternama dengan nilai okupansi hampir 100 Ha akan masuk ke kawasan industri Sei Mangkei sebagai permulaan dari investasi baru pada tahun ini.
Menurutnya, KEK Sei Mangke mulai dibidik investor asing maupun domestik karena kawasan industri ini dinilai sangat strategis berada di sentra bahan baku berbasis agro dan dekat dengan Selat Malaka.
Selain itu, memiliki sarana pendukung logistik yang memadai dengan menghadirkan konektivitas yang terintergrasi di kawasan tersebut.
“Dengan adanya dukungan pemerintah khususnya Kementerian Investasi bersama dengan stakeholders yang ada, mimpi KEK Sei Mangkei yang diidamkan sebagai lokasi investasi pelaku industri prioritas segera terwujud,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (1/5/2021)
Ghani menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus berupaya melengkapi fasilitas infrastuktur di dalam kawasan industri dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelaku usaha baik investor asing maupun domestik.
KEK Sei Mangke yang ditetapkan melalui PP No.29/ 2012 pada 27 Februari 2012 merupakan KEK pertama di Indonesia dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana ditegaskan dalam PP No.3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan (PSN) yang diresmikan Presiden Joko Widodo secara langsung pada 27 Januari 2015 lalu.
KEK Sei Mangkei yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara memiliki bisnis utama berupa industri kelapa sawit dan karet yang difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri skala besar yang menghasilkan kualitas produk International.(Rel/Rom)