Runing Teks SPBU Hina Presiden Dan Ketum PDI-P Hebohkan Warga Marelan -->

Advertisement

Advertisement

Runing Teks SPBU Hina Presiden Dan Ketum PDI-P Hebohkan Warga Marelan

Jumat, 24 Mei 2019


MARELAN - Warga Medan Marelan mendadak heboh, pasalnya beredar video runnig teks yang menghina Presiden Republik Indonesia Ir. H.Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Seokarno Putri.
Hinaan tersebut di sebuah To Time Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Pasar 3, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, jumat (24/05/2019).

Akibat kejadian itu, warga yang sempat merasa resah dengan Runing Teks tersebut yang dinilai memicu konflik.
Pengamatan wartawan dilokasi, sejumlah petugas Pertamina dan pihak kepolisian telah melakukan peninjauan dilokasi.

Robi Selaku kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan yang ditemui dilokasi membenarkan kejadian tersebut kalau vidio yang meresahkan tersebut berasal dari SPBU 14.202.1141.

"Iya benar memang benar kejadian tersebut, saat ini tim IT Pertamina juga sedang melakukan pengecekan atas kejadian tersebut," ucapnya.

Lebih lanjut diucapkan Robi, kejadian tersebut diketahui berawal saat,Kamis (23/5/2019) malam sekitar pukul 9.30 Wib petugas security dan petugas SPBU melakukan pergantian shif.

"Karyawan pas waktu kejadian lagi didalam kantor melakuka serah terimah, saat rapat tersebut tim sekurity mendengar suara rame- rame dan melihat keluar. Saat dilihat, di To Time yang semestinya bertuliskan harga BBM berubah menjadi tulisan kalimat- kalimat ujaran kebencian," cetus pria berkaca mata ini.

Melihat kejadian tersebut, tim keamanan langsung berkordinasi dengan pengawas SPBU dan langsung mematikan To Tim tersebut.

"Tim langsung mematikan To Tim tersebut, dan melaporkan kejadian tersebut ke Pertamina. Kalau kontrol To Tim ini tidak berada di sini melainkan di Medan, karena pihaknya bekerja sama dengan provider lain," ujarnya.

"Saat ini, pihak pertamina telah menyerahkan permasalahan ini kepada pihak berwajib," tambahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan yang ditemui diruangnya mengatakan, masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. "Masih kita lidik, belum kita simpulkan," ucapnya singkat. (Kinoi)