MEDAN - Isu sebuah ruko di Jalan Panglima Denai yang diduga dijadikan tempat mengoplos gas LPG 12 Kg meledak yang terjadi pada Minggu 9 April lalu, sehingga mengakibatkan enam pria yang bekerja di pangkalan gas tersebut mengalami luka bakar serius adalah tidak benar. Hal ini dinyatakan dan ditegaskan oleh pemilik pangkalan gas bernama Fitrianti.
Kepada wartawan Fitrianti mengatakan awalnya ada seorang konsumen yang mengembalikan tabung gas 3 Kg yang katanya bocor. Fitrianti pun segera menggantikan tabung gas tersebut.
"Saat itu saya ganti tabung gas ibu itu dan untuk tabung gas yang bocor itu saya suruh anggota saya untuk merendamnya di dalam air," katanya, Rabu (19/4/2023).
Sambung Fitrianti menjelaskan ia melihat anggota nya sedang merokok di luar toko, lantaran ini di bulan puasa, ia meminta anggota nya untuk ke dalam toko.
"Karena kulihat mereka merokok saya suruh kedalam, ini kan bulan puasa, namanya kan nggak menghormati yang sedang berpuasa, lalu saya bilang ke anggota bahwa saya mau pulang untuk salat," ujarnya.
"Sesampainya di rumah ada beberapa menit kemudian, saya mendengar kabar ada kejadian di toko, dengan rasa panik lalu saya kembali ke toko, ternyata ada letupan akibat gas bocor dimana anggota pekerja saya merokok, untuk keadaan anggota saya hanya mengalami luka sedikit saja dibagian kaki dan sudah dibawa berobat," imbuhnya.
Saat ditanya apakah ada di panggil pihak kepolisian, Fitrianti menjelaskan sudah ada dan ia mendatangi panggilan tersebut.
"Saya sudah datang dan menjelaskan kronologi kejadian nya.Tak hanya itu, saya juga menghadirkan anggota saya yang dikabarkan mendapatkan luka bakar serius, dihadapan pak polisi keadaan anggota saya dalam keadaan yang tak seperti diberitakan yang mengalami luka bakar serius," ungkapnya.
"Kalau abang (wartawan) mau lihat keadaan anggota pekerja saya, silahkan datang dan lihat langsung kondisi keadaan anggota pekerja saya, biar abang percaya. Anggota saya sudah bisa main bola kaki pun sekarang," imbuhnya.
Yang membuat Fitrianti heran, pangkalan gas tersebut atas nama Fitrianti tidak ada hubungannya dengan suaminya yang bernama Imran Surbakti.
"Aku heran, yang diberitakan kenapa suamiku dan gambar suamiku yang ada diberita itu, padahal pangkalan gas tersebut adalah pemilik nya atas namaku bukan atas nama suamiku," ucapnya.
Dan untuk adanya pengoplosan di pangkalan gas LPG milik nya, Fitrianti membantahnya.
"Itu tidak benar, kalau tempat saya mengoplos saya yakin ledakkan itu pasti besar dan bukan tempat saya saja yang terbakar, beberapa ruko sebelah pun pasti ikut terbakar, karena tempat kami padat rumah penduduk dan saling berdekatan satu sama lain," tegasnya.
Ia berharap kepada yang memberitakan adanya ledakkan yang mengakibatkan luka bakar serius agar di cek dulu sebelum diberitakan.
"Dicek dulu, sebenar benarnya bagaimana keadaannya, yang terjadi pada beberapa minggu yang lalu," pungkasnya. (Marbun)