Gudang BBM Ilegal Meledak Tewaskan 3 Orang, Kapolsek Muara Enim Dicopot -->

Advertisement

Advertisement

Gudang BBM Ilegal Meledak Tewaskan 3 Orang, Kapolsek Muara Enim Dicopot

Jumat, 30 Desember 2022

Gudang pengoplosan BBM Meledak di Muara Enim.

Sumsel - Kapolsek Gunung Megang, Muara Enim, AKP Nasharudin dicopot dari jabatannya imbas ledakan gudang pengoplosan bahan bakar minyak yang tewaskan tiga orang beberapa waktu lalu. Nasharudin dinilai lalai karena tidak tahu ada aktivitas ilegal itu.

Pencopotan dilakukan langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo. Tak hanya dicopot, AKP Nasharudin juga menjalani pemeriksaan oleh Propam dan Irwasda Polda Sumsel.

"Kapolseknya sudah dicopot dan sekarang sedang diperiksa," ungkap Albertus, Jumat (30/12).

Dia menilai AKP Nasharudin tidak optimal menjalankan tugasnya karena tidak mengetahui adanya gudang pengoplosan minyak mentah menjadi pertalite di wilayah hukumnya. Terlebih, operasional tempat itu terbilang sudah cukup lama.

"Bagaimana mungkin kapolsek tidak tahu adanya kegiatan illegal drilling di wilayah hukumnya. Artinya tidak optimal kinerjanya," kata dia.

Albertus menegaskan, kasus illegal drilling menjadi salah satu atensi untuk diberantas. Dia memperingatkan dan memastikan akan mencopot pimpinan polisi di daerah yang terdapat kasus serupa.

"Jika ada pelanggaran akan kami tindak, saya copot, nonaktifkan," tegasnya.

Seperti diberitakan, gudang pengoplosan BBM jenis pertalite ilegal di Desa Cinta Kasih, Belimbing, Muara Enim, meledak dan terbakar, Senin (19/12). Tiga orang tewas dalam kejadian itu, yakni HN (25), AR (50), dan RM (21), semuanya warga Jambi.

Kebakaran tersebut bermula saat bongkar muat minyak mentah ilegal dari mobil pickap ke gudang. Diduga terjadi korsleting dan menimbulkan percikan api kemudian menyambar minyak.

Setelah dinyatakan buron, pemilik gudang berinisial EN (35) dan FR (45, akhirnya menyerahkan diri ke kantor polisi. Mereka sebelumnya sengaja kabur seusai kejadian karena takut ditangkap.

Kedua tersangka membuka usaha pengoplosan BBM di lokasi sejak empat bulan lalu. Mereka mengoplos minyak mentah menjadi pertalite dan dijual Rp1 juta untuk satu drum berisi 200 liter.

Berdasarkan pengakuan mereka, minyak mentah dibeli dari Musi Banyuasin. Kemudian mereka campur dengan pertalite yang dibeli dari SPBU sehingga menyerupai pertalite asli.



Sumber : Merdeka.com