Pengeboran Wilayah Kerja Panas Bumi Gunung Tampomas Dimulai Tahun Ini -->

Advertisement

Advertisement

Pengeboran Wilayah Kerja Panas Bumi Gunung Tampomas Dimulai Tahun Ini

Sabtu, 06 Maret 2021


PEWARTAONLINE.COM, SUMEDANG 
- Pemerintah berencana memulai pengeboran wilayah kerja panas bumi (WKP) di Gunung Tampomas, Sumedang, Jawa Barat, tahun ini. Potensi panas bumi di lokasi tersebut memenuhi syarat untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).


Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Harris mengatakan pembangunan PLTP Tampomas tersebut merupakan bagian dari percepatan pengembangan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.


"Pemilihan lokasi program eksplorasi panas bumi oleh pemerintah di wilayah Gunung Tampomas tersebut berdasarkan rangking yang telah ditetapkan oleh Badan Geologi dan surat permohonan Bupati Sumedang kepada Menteri ESDM," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Jumat (5/3).


Rencananya, eksplorasi WKP Tampomas akan dilakukan selama dua tahun, hingga 2022 mendatang. Kegiatannya meliputi sosialisasi, koordinasi hingga pengurusan perizinan seperti Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA), izin lokasi, dan sebagainya.


Berdasarkan hasil studi Badan Geologi, sambungnya, wilayah Gunung Tampomas memiliki sumber daya panas bumi sebesar 100 megawatt (MW) dengan rencana pengembangan sebesar 55 MW.


"Milestone pelaksanaan eksplorasi panas bumi oleh pemerintah akan dimulai tahun ini hingga 2025," ungkapnya.


Sementara itu, program eksplorasi panas bumi bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya panas bumi sehingga mengurangi risiko kegagalan para pengembang. Ia mengatakan panas bumi diharapkan dapat menyumbangkan 7.241,5 MW kapasitas terpasang di 2025.


Saat ini, jumlah kapasitas terpasang baru mencapai 2.130,7 MW dari 4.793 MW. Tercatat, Jawa Barat menyumbang kapasitas terpasang paling besar yakni 1.193,8 MW.


"Hasilnya sangat positif meskipun awal-awal pelaksanaan kegiatan panas bumi banyak dinamika. Paling penting adalah sinergi semua pihak melihat semua ini sebagai proyek kepentingan bersama," ujarnya.


Keberadaan pembangkit listrik ini mampu menyerap banyak tenaga kerja hingga 400 orang setiap unitnya. Mulai dari proses buka lahan, eksplorasi sampai eksploitasi, dan pengembangan. (cnn)