Tinggal di Rumah Kontrakan, Steven Balita Penderita Hidrosefalus di Medan Labuhan Berharap Pada Keajaiban -->

Advertisement

Advertisement

Tinggal di Rumah Kontrakan, Steven Balita Penderita Hidrosefalus di Medan Labuhan Berharap Pada Keajaiban

Selasa, 29 September 2020

Foto: Supardi saat Gendong Steven
pewartaonline.com | MEDAN LABUHAN- Penyakit hidrosefalus atau yang juga disebut sebagai “air di dalam otak” merupakan sebuah kondisi yang disebabkan oleh akumulasi tidak normal, cairan di dalam rongga otak yang dinamakan ventrikel.

Seperti halnya yang dialami oleh seorang balita berjenis kelamin laki-laki, Steven Ethan Li, berusia satu tahun setengah, anak dari Supardi (Ayung) 42 tahun, warga Jalan Yos Sudarso, Kilometer 16,5, Gang Buntu, Lingkungan IV, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan. Ia (Steven) menderita penyakit Hidrosefalus sejak lahir berharap pada keajaiban.

"Usia anak saya sekitar satu bulan baru diketahui mempunyai penyakit Hidrosefalus, juga kedua mata anak saya ini tidak bisa melihat. Dan di usianya empat bulan sudah di operasi kepalanya di rumah sakit Adam Malik medan, itupun baru satu kali," kata Supardi saat ditemui pewartaonline.com di rumahnya, Selasa (29/9/2020) siang.

Kami disini, sambung Supardi, tinggal dirumah kontrakan sudah hampir 11 bulan, untuk biaya kontrol anak saya dan kehidupn kami sehari-hari hasil dari jualan kecil-kecilan, itupun gak mencukupi. Sekali kontrol kerumah sakit spesialis harus mengeluarkan dana Rp.200.000,- bahkan bisa mencapai Rp.400.000,-,"ujarnya.
Foto: Ronsen Kepala Steven
Harapannya, semoga pemerintahan setempat dan pusat bisa membantu kesusahan yang dideritanya.

"Kalau ada bantuan dari pemerintah, itupun untuk biaya pengobatan anak saya, karena kami ingin balita ini sembuh. Dan seperti anak-anak lain bisa bermain layaknya normal," harap supardi sembari mengusap air mata.

Dari amatan awak media, besar kepala (diameter) balita tersebut mencapai 54 Cm. (Kinoi)