Gubernur menyampaikan, Provinsi Sumut memiliki beragam etnis yang harus dijaga kerukunannya. Serta harus tetap bersatu untuk membangun bangsa. "Saya ucapkan selamat atas perayaan ini, inilah bagian dari kerukunan kita, saya harap kerukunan terus terjaga, Sumatera Utara ini milik kita semua," kata Edy Rahmayadi.
Menurut Edy Rahmayadi, masyarakat Sumut sangat religius. Namun perlu kegiatan yang mengikat semua umat tanpa kecuali. “Saya menginginkan ini menjadi suatu kegiatan yang mengikat kita semua,” ujarnya.
Gubernur juga mengapresiasi kegiatan perayaan Adhi Tiruvila tersebut. Diharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi sarana untuk mempererat kerukunan umat dan mendekatkan diri pada Tuhan. “Sehingga Sumatera Utara bisa rukun aman dan tenteram, sehingga tercipta Sumut bermartabat,” katanya.
Gubernur juga menandatangani prasasti peresmian Gapura Kuil Shri Raja Rajeshwari Amman Kovil, yang ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti.
Hal senada juga disampaikan oleh Tokoh Hindu AS Kobalen. Dia mengajak seluruh umat beragama bersatu dalam kesatuan Indonesia. “Kekuatan alam akan kita satukan dalam kebangkitan seluruh agama di nusantara dengan satu kekuatan yang kami artikan dalam doa usaha, iman, dan takwa,” pesannya.
Pada kesempatan itu juga diberikan penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia kepada Kuil Shri Raja Rajeshwari Amman Kovil. Lantaran kuil tersebut memiliki patung Dewa Murugan tertinggi di Indonesia. Patung ini terletak persis di sebelah kuil.
Patung tersebut memiliki tinggi 16 meter. Bahkan patung ini adalah tertinggi kedua di dunia. Rekor tertinggi Patung Dewa Murugan dipegang oleh negara Malaysia dengan tinggi 18 meter.
Turut hadir pada kesempatan itu Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, Dirjen Bimas Hindu Ketut Widnya, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Wisnu Bawa Tenaya, dan Ketua FKUB Sumut Maratua Simanjuntak.(rel)