Walikota Medan bersama Gubsu rapat LRT Mebidangro. |
MEDAN, POC - Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH bersama Wakil Wali Kota Medan ikut rapat persiapan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Medan-Binjai-Deliserdang-Karo (Mebidangro) di Ruang Kerja Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan, Kamis (20/6/2019). Rapat ini juga melibatkan perusahaan dari Korea Selatan, Korea Rail Network Authority (KRNA) yang dulu membangun LRT Jakarta.
Gubsu Edy Rahmayadi yang memimpin langsung rapat, sangat mengapresiasi niatan perwakilan KRNA yang mau membantu pembangunan LRT di Sumut. Sebab. kehadiran LRT Mebidangro tentunya sangat membantu aktifitas warga yang jumlahnya mencapau sekitar 7 juta jiwa.
"Terima kasih niat baik dari bapak bapak, saya Ingin membangun LRT di Mebidangro. Untuk itu saya ingin Pemerintah Korea Selatan bisa memberikan kepastian secara pasti. Jangan sempai pihak Pemprovsu atau Korea Selatan merasa ada yang dirugikan nantinya," Kata Gubsu.
Dikatakan Gubsu, sepulang dari Korea Selatan nanti, dia berharap tim KRNA bisa melebur dengan tim yang sudah ada di Sumut. "Nantinya tim dari Korea Selatan bisa bergabung dengan tim yang ada di Indonesia. Setelah balik nanti, mari kita lihat langsung lokasi pembangunannya. Intinya mari kita sama sama bekerja, sembari mencari win win solution," ungkapnya.
Selanjutnya Gubsu berharap agar hubungan persaudaraan Korea Selatan dengan Sumut bisa semakin erat lewat kerja sama ini. "Kedepanya mari kita jadikan pekerjaan ini sebagai alat mempererat persaudaraan kita, kalian belajar bahasa Indonesia kami pun akan mengenal budaya dari korea Selatan," harapnya.
Dalam rapat terungkap, tahun 2020, rencana pembangunan LRT Mebidagro sudah berjalan. LRT nantinya akan beroperasi langsung ke stasiun pusat yaitu di Lapangan Merdeka Medan, sedangkan pembangunan jalur baru yang diaktifkan misalnya jalur Pancur Batu hingga Tanah Karo.
Sementara itu menurut Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin SH MH, proyek pembangunan LRT Mebidangro akan dibiayai oleh Pemerintah Pusat dengan bantuan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota. Diungkapkan Wali Kota, gagasan ini sudah lama adanya. “
“Kita juga sudah merumuskan pola pendanaanya dengan Bapenas dan Kementerian Keuangan, semua biaya pembanguan LRT akan didanai oleh Pemerintah Pusat, namun ada biaya rolling stock yang menjadi kendala, dibutuhkan dana sekitar Rp.2,2 T, mungkin pihak KRNA yang mewakili pemerintah Korea Selatan bersedia menjadi investornya," jelas Wali Kota.
Sementara itu Jinbeck Lee Managing selaku Director Korea Raiload Technical Corporation mengatakan, kerja sama ini telah lama ia nantikan, "Sudah bertahun tahun kami memeriksa proyek ini, kami ke sini untuk memastikan pelaksanaan pembangunan proyek ini, Usul apa pun dari pemerintah kami siap mendengarkan karena Indonesia sudah seperti saudara sendiri,” terang Jinbeck.
Guna mendukung kelancaran pembangunan LRT Mebidangro, jelas Jinbeck, nanti setelah pulang ke Korea Selatan, mereka akan menyampaikan kepada pemerintah Korea Selatan untuk dapat membantu proyek pembangunan ini.” Kita harus tukar pikiran agar pandangan kita sama sehingga proyek ini bisa terwujud menjadi nyata," pungkasnya. (rel)