Balita Usia 16 Bulan Penderita Hidrosefalus Butuh Bantuan Materi -->

Advertisement

Advertisement

Balita Usia 16 Bulan Penderita Hidrosefalus Butuh Bantuan Materi

Sabtu, 06 April 2019

Helvetia, POC - Sofyan, balita usia 16 bulan itu tertidur disebuah troli plastik berwarna orange yang dialasi sebuah bantal dimana biasa dia tertidur tertawa dan mengulum jemarinya.

Balita yang menderita Hidrosefalus sejak lahir itu berbeda dengan bocah seusianya, Sofyan hanya bisa diam dan menangis didalam troli tempat tidurnya, Sabtu (06/04/2019).

Penyakit di mana ada penumpukan cairan serebrospinal pada rongga otak yang mengakibatkan ventrikel membesar dan menekan rongga tersebut sehingga dapat melemahkan dan merusak jaringan otak.

Rika Lia Wati (35) ibu bocah tersebut hidup dengan pas-pasan, tinggal dirumah kontrakan dijalan Ampera, Pasar VI, Gang Prajurit tepatnya dibelakang Masjid Al-Mukhlisin Helvetia Deli Serdang yang masih wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan, karena tidak mempunyai biaya, keluarga mengharapkan bantuan para dermawan.

"Kami saja hidup pas-pasan, kami kesulitan biaya sehari-hari selama masa pengobatan berlangsung," ucap Rika Lia Wati.

Sambungya, saya pernah minta bantuan datang ke kantor Walikota Medan pada bulan Januari 2019 kemarin bersama anak saya ini, tetapi diusir dengan satpol PP yang bertugas di kantor Walikota Medan. "Disini bukan untuk minta sedekah atau sumbangan," kata Ibu Sofyan sambil mengeluarkan air mata.

Kesulitan dalam biaya pengobatan untuk membawa buah hatinya ke rumah sakit, Suherman (33) ayah sofyan mengatakan, "Kami berharap ada bantuan dari pihak dermawan yang mau membantu kami," pinta Suherman sebagai pekerja pedagang Es Tebu.

Sebagai orang tua, Rika dan Suherman tidak tinggal diam melihat kondisi Sofyan seperti ini, mereka berupaya mengobati penyakit yang diderita anaknya ke Rumkit Putri Hijau Medan.

"Kami sangat bermohon meminta bantuan kepada Gubernur Sumatera Utara Dan Walikota Medan, serta bapak Kapolres Belawan sekiranya membantu anak kami," pinta ibu Sofyan sambil menangis dihadapan wartawan. (Kinoi)