MEDAN, POC - Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Sekda Kota Medan Ir Wirya Alrahman memimpin rapat akhir persiapan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-52 Tingkat Kota Medan di lokasi acara MTQ Jalan Kapten Rahmad Buddin, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Rabu (6/3/2019). Dalam rapat yang dihadiri Eevent Organizer (EO), organisasi perangkat daerah (OPD) serta camat yang bertanggungjawab dengan pelaksanaan festival pemuliaan ayat suci Al Qur’an itu, Sekda tampak kecewa.
Penyebabnya, persiapan yang dilakukan oleh EO belum rampung sepenuhnya seperti dealine(tengat waktu) yang telah diputuskan dalam rapat terakhir di Balai Kota sepekan silam. Dalam rapat yang juga dipimpin Sekda, persiapan yang dilakukan EO harus sudah selesai sepekan sebelum pelaksanaan MTQ.
Ternyata EO melanggar dealine yang telah disepakati dalam rapat tersebut. Terbukti, ketika Sekda hadir di lokasi MTQ untuk memimpin rapat, persiapan yang dilakukan baru rampung 50% baik itu tenda VIP, panggung utama sekaligus mimbar tilawah untuk tempat digelarnya musabaqah. Selain EO, OPD dan camat juga belum merampungkan stand-stand masing-masing. Padahal pelaksanaan MTQ tinggal menyisakan beberapa hari lagi.
Oleh karenanya Sekda dalam rapat itu dengan tegas menginstruksikan kepada EO, OPD dan camat untuk segera mempercepat penyelesain. “Saya minta seluruh persiapan yang dilakukan paling lama, Jumat (9/3), harus sudah selesai keseluruhannya. Saya tidak mau tahu, manfaatkan waktu yang tersisa untuk mempercepat penyelesaian!” tegas Sekda.
Dengan nada kecewa, Sekda didampingi Asisten Pemerintahan dan Sosial Musaddad Nasuiton, Asisten Administrasi Umum Renward Parapat, Asisten Ekonomi, pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Khairul Syahnan beserta sejumlah pimpinan OPD me-review rapat akhir yang telah dilakukan di Balai Kota sepekan lalu.
"Dalam rapat akhir sudah dibagikan uraian tugas masing-masing dan timeline disepaki sepekan sebelum pelaksanaan MTQ, persiapan yang telah dilakukan harus sudah rampung baik itu tenda VIP, panggung utama beserta mimbar tilawah, stand maupun aksesoris pendukung lainnya. Ternyata apa yang kita lihat hari ini, hasilnya mengecewakan!” ungkapnya.
Kemudian Sekda pun minta penjelasakan EO, OPD dan camat terkait belum rampungnya persiapan yang telah dilakukan. Setelah menerima penjelasan, Sekda selanjutnya memberi deadline agar persiapan harus selesai sepenuhnya, Jumat (8/3). Sebab, Sabtu (9/3), telah digelar pawai ta’aruf yang akan diikuti ribuan kafilah dari 21 kecamatan di Kota Medan.
“Saya minta Jumat (8/3) sudah finishing dan tidak ada lagi yang bekerja. Walaupun pengerjaannya cepat namun saya minta hasilnya tetap baik dan memuaskan. Sebab, Bapak Wali Kota ingin pelaksanaan MTQ di Medan Marelan tahun ini merupakan yang terbaik dari pelaksanaan MTQ sebelumnya,” tandasnya.
Baik EO, OPD maupun camat pun menyatakan kesiapan dan kesanggupan untuk mematuhi deadline yang diberikan Sekda tersebut. Selanjutnya Sekda kembali melanjutkan rapat, masalah parkir menjadi sorotannya. Selain akan memicu terganggunya kelancaran arus lalu lintas, mantan Kepala Bappeda Kota Medan itu juga tidak mau parkir nantinya memberatkan para pengunjung yang datang menyaksikan pelaksanaan MTQ.
Oleh karenanya Sekda menginstruksikan agar Dinas Perhubungan (Dishub) agar mengelola parkir dengan sebaik-baiknya. “Jangan sampai parkir kenderaan memicu terjadinya crowded arus lalu lintas. Sudah itu tetapkan tarif parkir baik untuk kenderaan bermotor roda dua maupun empat. Pasang banner tarif parkir di lokasi-lokasi parkir yang telah ditetapkan sehingga petugas parkir tidak sesukanya mengutip tarif parkir dari pengunjung,” ungkapnya.
Selanjutnya, Sekda pun minta selama sepekan pelaksanaan MTQ (9-16 Maret) agar kebersihan di lokasi acara tetap terjaga dengan baik. Untuk itu Sekda minta kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) untuk menurunkan petugas kebersihan yang disesuaikan dengan luasnya lokasi acara. Di samping itu menyediakan tempat-tempat sampah di sejumlah titik sehingga pengunjung tidak buang sampah sembarangan.
“Selain menyediakan tempat sampah, petuga skebersihan yang diturunkan harus dilengkapi dengan tempat sampah dan mobile melakukan pemungutan sampah di lokasi MTQ. Untuk mengedukasi masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan, selain memasang sejumlah spanduk himbauan agar tidak buang sampah sembarangan, pembaca acara (MC) diminta untuk sering mengingatkan pengunjung agar tidak buang sampah sembarangan,” ujarnya.
Di samping itu tambah Sekda, DKP juga harus mendirikan banyak lampu penerang sehingga lokasi MTQ terang benderang sehingga pengunjung yang datang merasa tenang dan nyaman menyaksikan MTQ selama sepekan, terutama malam hari. Kemudian menyediakan mobil toliet di sejumlah lokasi sehingga memudahkan pengunjung yang membutuhkannya.
Sedangkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU), Sekda berpesan agar menyiagakan pasir untuk menimbun jalan masuk sebagai antisiapsi apabila hujan turun yang berdampak terjadinya genangan air maupun lumpur. Dengan demikian pengunjung yang datang tidak terhalang untuk menyaksikan pelaksanaan MTQ tersebut.
Untuk Dinas Pencegah Pemadam kebakaran (P2K), Sekda minta agar melakukan penyiraman air minimal lima kali dalam satu hari guna mencegah abu beterbangan, terutama ketika mobil melintas. “Ini kita lakukan demi kenyamanan pengunjung sehingga merasa tenang dan nyaman selama menyaksikan MTQ,” pungkasnya.
Usai memimpin rapat, Sekda di dampingi Asisten Umum, Aqsisten Ekdang dan Asisten Pemerintahan beserta sejumlah pimpinan OPD meninjau lokasi MTQ kesleuruhannya, termasuk stand-stand yang tengah dalam pengerjaan. Dalam peninjauan tersebut, tak jarang Sekda memberikan sejumlah arahan guna mempercepat penyelesaian pengerjaan yang dilakukan. (mar)