BPBD Sumut Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Danau Toba -->

Advertisement

Advertisement

BPBD Sumut Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Danau Toba

Minggu, 05 Agustus 2018

PARAPAT, POC- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) mengadakan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran dan Supervisi Geosite Geopark Kaldera Toba di Harungguan Bolon di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sabtu (4/8/2018). Tujuannya untuk mitigasi keselamatan pelayaran, khususnya di Danau Toba.


Acara sosialisasi dirangkai dengan penyerahan secara simbolis 400 lifejacket dan 50 ringboy kepada pemilik kapal dan nelayan, serta membagikan leaflet/brosur cuaca dan kesiapsiagaan. Juga penyerahan benih ikan secara simbolis kepada nelayan yang hadir, untuk kemudian dilepas di Danau Toba.


Kepala BPBD Provsu Riadil Akhir Lubis yang juga ketua panitia kegiatan mengatakan, kegiatan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan mitigasi keselamatan pelayaran di Danau Toba. “Sosialisasi ini penting untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di Danau Toba. Apalagi Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata dunia,” ujarnya.


Riadil mengatakan, untuk mendukung keselamatan pelayaran di Danau Toba, pihaknya juga telah meminta kepada 6 BPBD di daerah ini untuk membentuk tim SAR. Juga diperlukan pembentukan Pos SAR di setiap dermaga yang ada di sekitar Danau Toba. “Tidak hanya di Ajibata, Pos SAR harus ada di seluruh dermaga yang ada di Danau Toba,” ujarnya.


Asisten Administrasi Umum dan Aset Sekretariat Daerah Provinsi Sumut Zonny Waldi mewakili Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu) Drs Eko Subowo MBA mengharapkan agar peserta serius mengikuti acara sosialisasi keselamatan pelayaran tersebut. Sehingga seluruh peraturan pelayaran yang berlaku dapat dipahami dan dilaksanakan oleh para pemilik, nakhoda dan seluruh masyarakat.


“Diantaranya tentang wajib adanya lifejacket dan manifest. Serta aturan jumlah penumpang. Penumpang tidak boleh melebihi jumlah kursi yang ada. Kalau lebih, itu berarti membahayakan atau bahkan bisa dikatakan membunuh penumpang. Karena itu, aturan pelayaran harus dipatuhi semua pihak,” harapnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provsu Muhammad Zein Siregar yang menyampaikan materi tentang keselamatan pelayaran mengatakan, jika seluruh pemilik, nakhoda dan masyarakat sebagai penumpang mengikuti peraturan pelayaran yang berlaku, mudah-mudahan akan selamat dari bahaya.


Zain Siregar juga mengatakan pentingnya adanya syahbandar di masing-masing dermaga yang ada di Danau Toba. Karena syahbandar paling mengetahui tentang tata kelola penumpang dan pelayaran di seluruh Indonesia.  “Semoga ini dapat segera terwujud dengan adanya instruksi Mendagri kepada Menhub untuk segera melaksanakan UU Nomor 23 tahun 2014 tentang syahbandar,” ujarnya.


Turut hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provsu Zubaidi, Kadis Perikanan dan Kelautan Provsu Mulyadi Simatupang, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Ilyas Sitorus, Kabid Data dan Informasi BMKG Medan Syahnan, LSM pemerhati lingkungan, para pemilik kapal, nakhoda, nelayan dan ratusan masyarakat sekitar.


Diakhir acara juga dilakukan kunjungan/supervisi papan informasi geosite geopark Kaldera Toba di sekitar Parapat. Serta supervisi/kunjungan ke Pantai Parapat untuk menaburkan ikan. (mar/rel)