Aksi premanisme yang dipertontonkan 2 orang satpam PT Pelindo 1 bermula saat salah seorang wartawan, Boim mempertanyakan sepedamotornya yang raib dari tempat semula kepada salah seorang satpam Pelindo 1,EN. Saat itulah, tanpa sebab yang jelas, EN mengamuk mengancam akan memukuli dan menghabisi kelima wartawan tersebut. Bukan itu saja, rekan pelaku yang belum diketahui identitasnya turut membantu dengan mengancam akan menembak korban. Tak terima, kelima korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Pelabuhan Belawan.
"Tadi kami baru aja pulang dari liputan K3 Nasional di Pelindo 1. Tiba di parkiran, saya gak melihat sepedamotor saya. Lalu saya pertanyakan sama satpam itu. Namun tiba-tiba satpam itu mengamuk dan mengancam akan menghabisi kami," jelasnya.
Selain mendapat pengancaman, kelima Jurnalis juga mendapat hinaan dengan kata-kata kasar dengan sebutan seorang wartawan Bodoh, wartawan sampah, kalau jumpa diluar ku pukuli dan kuhabisin kalian.
"Yang gak senang sama ku bilang, biar ku pukul, dua pukulan tumbangnya kalian, biar tau kalian, aku tidak takut sama kalian wartawan bodoh, kalian wartawan sampah," jelasnya.
Sementara itu teman Erwin yang tidak di ketahui namanya dan juga seorang Security Pelindo 1 Belawan, juga mengancam akan menghabisi kelima wartawan tersebut dengan pistol.
"Kutembaki kalian wartawan, kalian fikir kami satpam disini kaleng-kaleng, kami bukan satpam kaleng-kaleng, kami ada deking juga, Kalian lapor sana sama Kapolres dan Kapolda, enggak takut kami," ucapnya.
Boim berharap pihak Polres Pelabuhan Belawan untuk segera menangkap pelaku penghinaan dan pengancaman terhadap wartawan agar kedepannya tidak ada lagi penghinaan dan pengancaman kepada seluruh wartawan khususnya di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan," harapnya.
Ketika dikonfirmasi, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan berjanji akan menangkap para pelaku tersebut.
"Secepatnya kami akan mengamankan pelaku. Karena pelaku sangat mengganggu," tegasnya mengakhiri. (Kin/Meo)