Peserta Sumut MTQN Optimis Raih Juara Tahfiz Satu Juz -->

Advertisement

Advertisement

Peserta Sumut MTQN Optimis Raih Juara Tahfiz Satu Juz

Selasa, 09 Oktober 2018

MEDAN, POC - Peserta asal Provinsi Sumatera Utara optimis meraih juara satu dari salah satu cabang tahfiz dan tilawah 1 juz dan 5 juz putra dan putri dalam perlombaan Musabaqoh Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII tahun 2018. 

"Targetnya Insya Allah juara (satu) untuk kedua cabang ini," tutur Muhammad Alawi, seorang peserta tahfiz satu juz asal Provinsi Sumut, kepada wartawan di Lapangan Istana Maimun Medan, Senin (8/10/2018).

Selain dirinya, adapun ketiga rekannya yang turut bertanding dalam cabang tersebut seperti; Monita Syukro (tahfiz 1 juz putri), Muhammad Hamdi (tahfiz 5 juz putra) dan Fatma Mutiah (tahfiz 5 juz putri). Alawi sendiri pada hari itu sukses membacakan Surat Al Anfal ayat 65. Dia merupakan peserta ke-17 yang tampil dalam kategori tahfiz satu juz putra. 

"Alhamdulillah tadi lancar (membawakan surat Al Anfal ayat 65). Semoga mendapat penilaian terbaik dari dewan juri dan dewan hakim," katanya.

Remaja asal Sekolah Yayasan Islamic Centre ini berharap dukungan dan juga doa dari seluruh lapisan masyarakat Sumatera Utara kepada peserta MTQN. Sehingga harapan dan target agar Sumut meraih juara umum dalam perhelatan MTQN kali ini dapat terwujud. "Mohon doa dan dukungannya agar Sumut bisa berprestasi dalam MTQN kali ini," imbuhnya.

Sejauh ini cabang lomba tahfiz satu juz dan lima juz masih berlangsung di venue Lapangan Istana Maimun. Sebanyak 19 peserta lomba dari berbagai provinsi di Indonesia sudah tampil dan memberikan penampilan terbaik mereka. Panitia memberikan waktu dua puluh menit kepada setiap peserta yang tampil untuk membacakan surat di Alquran.

Di sela-sela perlombaan, dewan hakim turut meminta masing-masing peserta meneruskan ayat dalam surat yang peserta bacakan. Sementara informasi lain yang diperoleh, dewan hakim dan dewan juri pada cabang ini akan memutuskan melanjutkan perlombaan atau tidak hingga malam hari mengingat pada Minggu, 7 Oktober kemarin sempat tertunda lantaran ada kegiatan anugerah gelar kebangsawanan kepada Presiden Joko Widodo. (mar/rel)