Dalam orasinya, koordinator aksi dengan menggunakan pengeras suara meminta partai PKS untuk tidak mempengaruhi rakyat untuk kepentingan politik di tahun 2019. Selain itu, massa juga datang dengan membawa poster kecaman dan tuntutan. Massa juga meminta aparat penegak hukum untuk menghentikan aksi tagar 2019 ganti presiden dan isu agama untuk kepentingan Politik yang bisa memicu perpecahan di masyarakat Sumut.
Koordinator aksi, Andi Pamungkas meminta agar tidak ada menggunakan isu SARA secara berlebihan, hingga akhirnya menimbulkan polarisasi di masyarakat, berdemokrasilah dengan sehat, jangan bawa issu agama yang bisa meresahkan masyarakat.
"Kami masyarakat mengerti siapa yang harus kami pilih. Haruskah perbedaan pilihan menjadi awal perpecahan?" tanyanya.
Andi berjanji akan menjaga dan melindungi keutuhan NKRI khususnya di wilayah Sumatera Utara. "Jangan gunakan isu SARA secara berlebihan di Masyarakat Sumatera Utara.
Jangan jadikan isu agama untuk kepentingan Politik yang bisa memicu perpecahan di Masyarkat Sumut. Kami siap menjaga dan melindungi keutuhan NKRI," tegasnya.
Adapun tuntutan para aksi demo adalah :
1. Jangan gunakan isu SARA secara berlebihan di Masyarakat Sumatera Utara.
2. Jangan jadikan isu agama untuk kepentingan Politik yang bisa memicu perpecahan di Masyarkat Sumut
3. Berdemokrasilah secara Sehat di Sumatera Utara
4. Jangan bawa isu Agama yang dapat meresahkan Masyarakat Sumatera Utara.
5. Kami Minta untuk menjaga dan melindungi keutuhan NKRI
6. Jangan ada upaya terselubung untuk merubah sistem yang berujung pada Makar sehingga dapat menghancurkan NKRI
7. Kerukunan Masyarakat Sumatera Utara adalah harga mati dan Prioritas.