"Kalau perlu untuk mempercepat pekerjaan, ditambah lagi tenaga kerjanya. Tapi tetap harus mengedepankan SOP nya, jangan cepat tapi malah asal-asalan,"ujar Landen Marbun, anggota Komisi D DPRD Medan, Rabu (12/9/2018).
Dia mengingatkan, kondisi cuaca yang tak bersahabat agar tak menjadi alasan proyek tersebut selesai tepat waktu. Apalagi saat ini di Kota Medan sedang memasuki musim hujan.
"Oktober dan Nopember merupakan musim hujan. Bila ada terjadi masalah, jangan lagi beralasan bencana alam. Semua aspek tentunya sudah diperhitungkan lebih dulu, sebelum dilakukan pengerjaan,"tukas Landen.
Politisi Medan Utara ini meminta pemko lebih meningkatkan pengawasan terhadap pihak rekanan yang mengerjakan proyek ini. "Jembatan Canang ini satu-satunya akses masyarakat disini. Jadi bangunan ini tentunya harus lebih kokoh dan kuat,"pungkasnya.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Jembatan Titi Dua Sicanang terancam ambruk. Hal itu lantaran
tanah di sekitar tiang penyangga jembatan amblas tergerus arus laut.
Kondisi ini menimbulkan ketakutan warga yang melintas di sana. Apalagi saat banjir rob, warga kuatir jembatan putus dan menelan korban jiwa.
Setidaknya kekuatiran ini diungkapkan Lina Marpaung, warga Sicanang. Setiap hari wanita ini melintasi Jembatan Sicanang lantaran tempatnya bekerja berada di Jalan Walikota Medan.
"Kuatirlah lewat jembatan ini, kayak gak kuat. Tapi cemana lagi, cuma ini satu-satunya akses menuju ke kota,"kata ibu anak dua ini. (maria)