MEDAN, POC - Wali Kota Medan
Drs H T Dzulmi Eldin S MSi langsung bereaksi cepat menyikapi fenomena yang terjadi di tengah masyarakat saat ini, dimana banyak yang telah meninggalkan kebiasaan mengaji Al Qur’an selepas Shalat Maghrib di
kalangan keluarga Muslim. Waktu malam kini
lebih banyak dihabiskan untuk menonton televisi yang sebagian isinya sebenarnya
kurang mendidik tersebut.
Guna
mengantisipasinya, Wali Kota menginstruksikan kepada Bagian Sosial dan
Pendidikan (Sospen) Setda Kota Medan menggelar Sosialisasi dan Pembinaan Kepada
Guru-Guru Taman Kanak Qur’an (TKQ)/Taman
Pembacaan Qur’an (TPQ) di Hotel Soechi
Medan, Selasa (7/8/2018). Sebanyak 315 guru TKQ/TPQ se-Kota Medan yang berasal dari
21 kecamatan mengikuti sosialisasi tersebut.
Diwakili Sekda
Kota Medan Ir H Syaiful Bahri Lubis yang membuka sosialisasi tersebut, Wali
Kota yakin kegiatan itu mampu menyemarakkan kembali rumah-rumah umat Muslim
dengan lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an sebagaimana dulunya dilakukan di
setiap malam, terutama usai Shalat Maghrib.
“Mudah-mudahan
kita akan mampu membentengi keluarga kita
dari nilai-nilai yang mampu merusak generasi penerus bangsa. Budaya non
Islami kini dnegan mudah mempenetrasi generasi muda kita sehingga dikhawatirkan
akan memberikan dampak negatif di kemudian hari. Oleh karennya kita harus
segera melakukan tindakan pencegahan sejak dini,” kata Sekda membacakan
sambutan tertulis Wali kota.
Dengan
sosialisasi yang dilakukan ini, Wali Kota selanjutnya berharap agar para guru
mengaji akan semakin banyak melakukan inovasi dakwah sambil terus mengikuti
perkembangan zaman. “Jadi manfaatkanlah
sumber daya yang tersedia secara maksimal agar seluruh potensi yang ada
dapat tersalurkan seluruhnya ke arah yang tepat,” harapnya.
Selain itu ungkap
Wali Kota lagi, persoalan lain yang sedang dihadapi terkait perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi saat ini sebenarnya bukan tentang masalah
keterbatasan akses informasi justru masalah kebanjiran akses informasi.
Pembukaan Sosialisasi
dan Pembinaan Kepada Guru-Guru TKQ/TPQ
ditandai dengan penyematan tanda peserta kepada dua peserta sebagai simbolis
yang dilakukan Sekda. Kemudian diikuti pemberian tas berisikan materi yang akan
dibahas dalam sosialiasi yang akan berlangsung selama lima hari tersebut. (mar/rel)