Siswa Ar -Ridho Dilarang Shalat di Masjid, Wakil Ketua DPRD Medan Turun Tangan -->

Advertisement

Advertisement

Siswa Ar -Ridho Dilarang Shalat di Masjid, Wakil Ketua DPRD Medan Turun Tangan

Selasa, 14 Agustus 2018

MEDAN, POC - Dugaan pengutipan dan pelarangan shalat oleh Badan Kenaziran Masjid (BKM)  Al-Waqif terhadap siswa-siswi dari sekolah Ar-Ridho, mendapat perhatian dari Wakil Ketua DPRD Medan, Iswanda Ramli. Permasalahan tersebut akhirnya dapat diselesaikan.
Permasalahan ini mencuat setelah tua murid protes atas kebijakan pengurus masjid. Pertemuan pun dilakukan pada Selasa (14/8/2018), termasuk dihadiri Kepala Sekolah, BKM Masjid, dan Camat Medan Amplas.
Dalam pertemuan dibahas soal kutipan dana dan pelarangan shalat akibat adanya kesalahan komunikasi.
“Pihak BKM sudah menjelaskan. Mereka tidak ada meminta sejumlah uang ke pihak yayasan. Bahkan pihak yayasan sendiri yang inisiatif untuk memberi dan tidak ada melarang anak–anak murid Ar Ridho untuk melakukan ibadah disini,"ujar Iswanda Ramli. 
Dia menambahkan, kedatangannya untuk menyelesaikan permasalahan dan mencari solusi. Pimpinan dewan ini juga tak ingin masalah yang kecil dibesar-besarkan. "Saya tadi dapat informasi anak-anak sering ribut di mesjid, jadi jamaah yang sedang beribadah terganggu. Tadi saya minta pada pihak sekolah agar ekstra ketat mrnjaga murid jika beribadah di mesjid ini, dan tidak membuat keributan di masjid ini, ”jelas politisi Golkar ini pada wartawan usai pertemuan dilakukan.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh pihak Sekolah Ar – Ridho, BKM Al – Waqif, Kecamatan, beserta tokoh masyarakat telah dicapai kesepakatan oleh semua pihak.
Kepala Sekolah Ar-Ridho Drs Muhammad Bustami menyebutkan, permasalahan tersebut berawal dari keluhan para jemaah. Apalagi tidak adaanya tenaga pengajar pria menjadikan pengawasan terhadap anak-anak menjadi berkurang.
“Tahulah kita kalau anak-anak seusia itu bagaimana kan. Awalnya itu, karena jemaah merasa keberatan dengan anak-anak dan merasa shalatnya terganggu. Dan kebetulan, disekolah ini tidak ada guru prianya,” ucap Bustami.
Menanggapi keluhan jemaah itu, Bustami mengaku dirinya mengambil sikap untuk anak-anak agar shalat dzuhur berjemaahnya setelah orangtua selesai.
Terkait iuran kepada BKM, Bustami mengungkapkan itu merupakan kesepakatan bersama yayasan. “Kalau masalah itu, pernah ada pertemuan yayasan  dengan BKM, dan kami memang sepakat memberi bantuan setiap bulan,"pungkasnya.(mar)