Jajaki Kerjasama ITERA Lampung, Sekdaprovsu akan Bahas Program Beasiswa Kurang Mampu -->

Advertisement

Advertisement

Jajaki Kerjasama ITERA Lampung, Sekdaprovsu akan Bahas Program Beasiswa Kurang Mampu

Jumat, 31 Agustus 2018

MEDAN, POC - Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu)  Dr Ir Hj R Sabrina MSi mengatakan pihaknya akan mengkaji lagi rencana kerjasama dengan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung. Dalam hal ini, program beasiswa kurang mampu berprestasi akan kembali dibahas.

“Kita tahu bahwa ITERA ini adalah institut teknologi negeri yang keempat setelah ITB, ITS dan Insitut Teknologi Kalimantan. Sebelumnya sudah pernah menjajaki kerjasama dengan Pemprov Sumut. Tetapi belum berjalan karena waktu itu ada kendala, kita ada Pilkada,” ujar Sekdaprovsu Sabrina, usai menerima kunjungan Rektor ITERA Lampung Prof Ofyar Z Tamin di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Sumatera Utara Jalan Pengeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Jumat (31/8/2018).

Diinformasikan juga, bahwa sejak berdiri empat tahun lalu, 2014 hingga sekarang, jumlah mahasiswa aktif di kampus tersebut sebanyak 5.775 orang. Dari keseluruhan itu, sebesar 11,4 persen diantaranya berasal dari Sumatera. Meskipun keberadaannya di Lampung, namun istitut ini dapat dikatakan milik semua provinsi, termasuk Sumut. Karena seluruh Gubernur yang ada di regional Sumatera, adalah dewan pembina.

“Jadi kalau ada program beasiswa itu diberikan kepada yang berprestasi tetapi kurang mampu. Jadi diharapkan kepada Pemprovsu untuk dapat memberikan beasiswa, guna membantu mahasiswa dari daerah kita yang secara ekonomi kurang mampu,” sebut Sabrina.

Untuk itu, lanjutnya, pihaknya akan melihat dulu apakah ketersediaan anggaran di APBD mencukupi memberikan beasiswa. Sehingga berbagai pertimbangannya harus dimaklumi, meskipun secara angka, dari seluruh mahasiswa asal Sumatera yang kuliah sebanyak kurang lebih hampir 700 orang, Sumut terbanyak kedua setelah Lampung. Diantaranya pula, sekitar 40 persennya datang dari keluarga kurang mampu. “Nanti akan kita tindaklanjuti ini. Karena itu kita minta beliau (Rektor) menyurati kembali,” katanya.

Sementara itu, Rektor ITERA Prof Ofyar Z Tamin mengatakan bahwa keberadaan ITERA adalah bentuk keinginan pemerintah pusat untuk menjawab kebutuhan yang ada di Sumatera, terhadap perguruan tinggi teknik negeri. Pendiriannya empat tahun lalu ditujukan agar calon mahasiswa tidak terfokus hanya di Pulau Jawa, yakni ITB di Bandung dan ITS di Surabaya. Karena, kapasitas dan kualitas tidak kalah bagus dengan dua kampus ternama itu. “Karena itu kami mengetuk hati Pemprov Sumut, karena yang kuliah itu kan banyak dari Sumut,” katanya.

Selain untuk menjajaki kerjasama beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu, Prof Tamin juga menyampaikan keinginan pihaknya membantu melestarikan budaya dari seluruh mahasiswa lintas provinsi, khususnya Sumut. Sebab dari sini, ada delapan etnik lokal yang punya karakteristik tersendiri dari segi budaya maupun bahasa.

“Jadi di ITERA, ada unit kegiatan mahasiswa kedaerahan, ada banyak adat istiadat dari Sumut yang bisa ditampilkan sebagai upaya melestarikan budaya mereka masing-masing. Karena bagi kami, itu menjadi tugas utama juga,” sebutnya.

Karena itu pula, lanjutnya, diharapkan Pemprovsu juga memberikan perhatian soal itu seperti menghadirkan alat musik tradisional ke kampus tersebut. Agar setiap penampilan, tidak lagi menggunakan pemutar elektronik seperti VCD sebagai pengiring pertunjukan tradisional. (mar/rel)