PT Jasa Marga Diminta Sediakan Tempat Isi e-Tol -->

Advertisement

Advertisement

PT Jasa Marga Diminta Sediakan Tempat Isi e-Tol

Senin, 16 Juli 2018

MEDAN, POC - PT Jasa Marga diminta agar menyediakan dan memperbanyak tempat atau counter untuk pengisian ulang saldo kartu e-tol.

Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Kota Medan, Landen Marbun, menyikapi seringnya terjadi antrian panjang pengendara di pintu tol.

"Sehingga pengguna jalan tol tidak merasa bingung dan lama mengantri saat melakukan pembayaran di gerbang keluar tol," ungkap Landen Marbun, Minggu (15/7/2018).

Sebab, lanjut Ketua Fraksi Partai Hanura itu, masyarakat atau pengguna jalan tol banyak mengeluh akibat terjadinya tumpukan di pintu tol karena harus antri saat membayar akibat saldo e-Tol-nya kurang, dan bingung mau isi saldo karena tak ada tempat pengisian.

Landen mengungkapkan pengalamannya yang lima kali mendatangi tempat mengisi saldo (indomaret, red), yang ternyata kelima tempat itu telah habis saldo dan tak bisa mengisi. "Untuk mencapai lima tempat ini kan sudah makan waktu. Sementara gak ada yang jual," ujar anggota Komisi D DPRD Medan ini.

Apalagi kalau harus ke ATM atau bank dulu untuk mengisi pulsa, imbuh Landen, hal ini tentu memakan waktu juga. "Kalaulah ada ATM yang dekat dengan rumah kita atau dekat dengan pintu tol, bisa memudahkan kita. Kalau tak ada? Kan terpaksa harus keliling juga nyarinya," tukasnya.

Harus dimaklumi, lanjutnya, bahwa tidak semua pemegang kartu e-Tol tahu berapa sisa pulsa yang mereka miliki. "Manalah ada waktu masyarakat untuk mengeceknya," kata Landen.

Ketua GAMKI Sumut ini menilai ada kesan kesengajaan dalam hal ini yang  orientasinya pengguna jalan tol 'terpaksa' harus membayar tunai. Hal tersebut menurut Landen ada peluang terjadinya 'transaksional' antara pengguna jalan tol dengan oknum-oknum yang ingin memanfaatkan situasi ini.

"Karena pengguna jalan tol hanya berpikir bagaimana biar cepat keluar tol, dan bersedia membayar tunai. Kondisi ini kan bisa saja dimanfaatkan oknum-oknum untuk kepentingan pribadinya," tegas Landen.

Menurut dia, ada kesan ketidaksiapan pihak PT. Jasa Marga dalam penerapan sistem e-Tol. Karena mereka masih memberlakukan transaksi tunai. Seharusnya pihak PT Jasa Marga menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung pemberlakuan sistem e-Tol tersebut.

"Masyarakat menggunakan jalan tol kan karena ingin memperlancar dan mempercepat perjalanan mereka. Jangan gara-gara penerapan sistem e-Tol ini justru malah semakin mempersulit dan merugikan pengguna jalan tol," ujarnya mengkritisi.

Untuk itu dia kembali meminta pihak PT. Jasa Marga menyediakan tempat-tempat pengisian saldo e-Tol di seputaran gerbang tol untuk memudahkan masyarakat melakukan pengisian, sehingga penerapan e-Tol ini benar-benar bermanfaat bagi pengguna tol. Dan bukan justru sebaliknya, menjadi kendala," tegas Landen. (maria)